Pada saat ini, menulis artikel di media cetak (dan elektronik) sudah menjadi kegiatan yang terhormat dikalangan intelektual. Identitas dan otoritas seorang intelektual akan terangkat jika ia dikenal sebagai seorang penulis artikel. Dengan menulis artikel dimedia cetak, seseorang akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.
Namun demikian, bukan berati “kaum non intelektual” tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menulis artikel di media massa. Belakangan ini, sudah banyak para praktisi, profesional di bidang tertentu dan penulis lepas (freelance) yang melakukan hal sama. Ini tentu fenomena yang menggembirakan, meskipun secara kuantitas juKmlah mereka tidak begitu banyak.
Jika anda sering kekurangan ide ketika menulis artikel di suatu blog maka anda dapat mencari contoh artikel Koran bekas atau Koran setahun yang lalu.
Gunakanlah Koran baru atau bekas, kemudian cari beberapa artikel yang bersifat umum dan paling anda minati. Contohnya, jika anda menyukai artikel tentang olahraga dan blog anda juga memiliki topic olahraga maka bacalah artikel tersebut 2 atau 3 kali agar anda memahami isinya. Lalu anda tutup artikel tersebut dan kemudian ceritakan kembali artikel tersebut dengan menggunakan kata kata anda sendiri tanpa melihat contoh artikel tadi. Hasilnya adalah blog anda akan menjadi menarik dan unik. Tetapi jangan lupa untuk tetap mencantumkan referensi Koran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar